31 Desember 2011

RESENSI FILM: THE PIRATES OF SILICON VALLEY

Tulisan kali ini akan mengangkat tentang film yang diambil dari kisah nyata awal berdirinya Microsoft. Awalnya cukup terkejut membaca ulasan singkat pada kotak DVD di bagian luar. Film lama, tetapi kebetulan saya baru mengetahuinya beberapa bulan yang lalu. Di dalamnya termuat pula kisah mengenai terbentuknya Apple Computer Corp. Dua nama besar disebutkan di dalam film ini, yaitu Steve Jobs dan Bill Gates.

Silicon Valley atau lembah silikon adalah salah satu daerah di negara bagian Kalifornia yang memiliki kandungan unsur silikon cukup melimpah. Unsur silikon adalah bahan dasar pembuat mikro chip maupun prosesor. Di sinilah tempat dibangunnya industri teknologi tinggi seperti pabrikan komputer hingga pabrikan perangkat lunak. Membuka kisah berdirinya Microsoft ternyata tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan kisah berdirinya Apple Computer.

Mengambil latar belakang kampus di Barkeley sekitar tahun 1970 sebagai awal dimulainya kisah Bill Gates dan Steve Jobs. Gates dan Jobs ternyata tidak sendirian. Bill Gates memiliki 2 orang teman yang paling penting dalam hidupnya, sekaligus Microsoft, yaitu Paul Alen dan Steve Ballmer. Steve Jobs sendiri memiliki sahabat dekat yang jenis bernama Steve Wozniak. Mereka semua adalah orang-orang kampus yang kebetulan memiliki pemikiran berbeda.

Steve Jobs terobsesi untuk membesarkan rancangan Wozniak berupa komputer personal yang sudah dilengekapi dengan layar kecil. Lain halnya dengan Bill Gates yang terobsesi untuk menciptakan bahasa mesin untuk menghidupkan komputer pada masa itu. Film ini tidak menceritakannya secara detail, kecuali Steve mengawali dengan memanfaatkan garasi di rumah orangtuanya sebagai tempat membuat komputer. Sedangka, Bill Gates bersama Paul Alen menyewa motel kecil (penginapan kelas Melati) yang didesain sebagai tempat kerja sekaligus kantornya.

Keajaiban mulai tercipta setelah kedatangan Mike Markula yang menjadi investor pertama Apple Computer. Lain halnya dengan Bill Gates yang memulainya setelah mendapatkan kesempatan setelah berhasil mendapatkan kontrak untuk menjadi programmer mesin Altair 8800. Mereka semua mengawali dari bukan apa-apa dan bukan pula siapa-siapa. Sementara itu, Bill Gates maupun Steve Jobs tidaklah saling mengenal dan mereka semua bukanlah sesuatu yang besar di masa itu.

Pertemuan pertama keduanya ketika dilangsungkan pameran komputer di San Fransisco tahun 1977. Apple Computer menjadi salah satu pesertanya dan satu-satunya produsen yang membuat komputer dengan layar monitor. Kehadiran Bill Gates di pameran tersebut untuk bertemu dengan Steve Jobs. Apple dikabarkan menginginkan kontrak atas lisensi BASIC senilai US$ 20.000 untuk menjalankan komputer Apple pertama. Dibandingkan Microsoft, Apple lebih dulu berkembang hingga memiliki pabrik dan perkantoran pertamanya. Bill Gates sendiri masih jatuh bangun bersama Microsoft. Paul Alen dan Steve Ballmer masih setia menemani Gates.

Bagian yang menarik dari kisah tentang Microsoft, apabila sosok seperti Bill Gates bukanlah sosok yang mudah menyerah. Meninggalkan bangku kuliah dan menggantungkan harapan hanya pada usahanya yang belum ada kepastian. Mungkin kebanyakan dari orang-orang akan menganggap mereka sudah gila. Mereka bukanlah orang-orang yang oportunis untuk melakukan pencapaian tertinggi dalam hidup mereka dan tentunya hidup umat manusia. Bill Gates mengambil kesempatan untuk bergabung dengan musuh pribadinya, yaitu IBM.

Titik balik Microsoft sesungguhnya diawali dengan kontrak kerjasama dengan IBM. Bill Gates mampu membaca kegelisahan IBM terhadap pesaing barunya, Apple Computer. Microsoft memberikan penawaran yang nampaknya sulit untuk ditolak oleh IBM, yaitu Disk Operating System (DOS). Suatu sistem operasi yang secara sistematik mampu membuat komputer IBM berfungsi/bekerja. Suatu saat nanti akan dikenal secara luas sistem operasi komputer yang memiliki 2 versi, yaitu IBM PC DOS dan Microsoft (Ms) DOS. Disinilah kecerdikan Bill Gates dengan memanfaatkan IBM untuk memperkenalkan, sekaligus memasarkan produk buatannya.

Nampaknya tidak ada yang ditutupi di dalam kisah sukses mereka yang difilmkan di sini. Bill Gates sebenarnya tidak memiliki apapun yang bisa ditawarkan ke pihak IBM. Sistem operasi yang disebutkannya hanyalah model generik yang dibuat oleh pihak lain. Pemanfaatannya pun sangat terbatas di mana Microsoft menjadi konsultan dari pembuat sistem operasi tersebut. Bill Gates meminta Paul Alen untuk membeli lisensi sistem operasi tersebut untuk nantinya dikembangkan menjadi DOS.

Saya sempat bertanya, apa jadinya apabila ketika itu Bill Gates gagal mendapatkan sistem operasi yang pernah diceritakan oleh Paul? Kendalanya hanya pada masalah lisensi. Tetapi dengan melihat sampai akhir cerita, nampaknya pertanyaan tersebut tidak akan mengakhiri cerita panjang tentang Microsoft. Mereka ambisius, tetapi tidak oportunis.

Apple Computer diceritakan memperkenalkan sistem operasi terbarunya yang dikemas ke dalam Macintosh. Disinilah dituliskan dalam judul film ini ‘The Pirates’. Idenya berawal dari gagasan Steve Jobs untuk mencuri antarmuka grafis yang diciptakan dan dikembangkan oleh Xerox. Steve Jobs menawarkan kerjasama dengan pihak Xerox yang akhirnya membuat tim pembajaknya masuk untuk membuka isi antaramuka grafis atau dikenal Graphical Unit Interface (GUI). Hasil bajakan itu kemudian dikemas ke dalam sistem operasi Macintosh yang tentunya sangat berbeda pula dengan Xerox, kecuali beberapa kemiripan.

Bill Gates cukup terkejut ketika mencoba sistem Apple (Lisa) yang sudah diperlengkapi dengan antarmuka grafis terbaru. Disinilah awal mula ide untuk menciptakan Windows. Bill Gates menginginkan untuk mendapatkan kode GUI yang tersemat ke dalam Lisa. Di sini pula mulai dilakukan bajak-membajak piranti lunak.

Film berdurasi 95 menit disutradarai oleh Martyn Burke dirilis pada tahun 1999. Dibintangi oleh Noah Wyle (Steve Jobs) dan Anthony Michael Hall (Bill Gates). Keduanya aktor yang cukup banyak dikenal dikalangan perfileman di Hollywood. Noah Wyle misalnya kita mengenal dalam serial ER. Dibuat berdasarkan novel yang ditulis oleh Paul Freiberger dan Michael Swaine yang berjudul “Fire in The Valley: The Making of The Personal Computer”. Film ini termasuk ke dalam jenis dokumenter di mana narasinya disampaikan oleh sosok penting dibalik Apple dan Microsoft, yaitu Steve Wozniak (diperankan Joey Stotnick) dan Steve Ballmer (John Di Maggio).

2 comments:

silicon valley review mengatakan...

waaaaaaaaah, jadi pengen nonton filmnya kak. btw review film pirates of silicon valley bagus kak :)

Adreena Indonesia mengatakan...

wah, jadi pengen nonton FILM PIRATES OF SILICON VALLEY nih

Posting Komentar